Selasa, 14 Mei 2013

Pemijahan ikan koi



Pemijahan ikan koi (akuariumhias) -Area pemijahan yaitu kolam tanah atau bak semen. Kolam tanah seluas 300-500 m contohnya, bisa dipakai untuk area pemijahan, penetasan, sekalian area pemeliharaan benih. bak semen untuk pemijahan minimum berukuran 2 m x 3 m serta cuma cukup untuk sepasang koi yang terdiri dari seekor induk betina berat lebih kurang 2, 5 kg serta ekor induk jantan. Pemasukan air ke didalam kolam atau bak sepanjang sistem pemijahan mutlak dibutuhkan.

Area penempel telur yang sangat umum yaitu kakaban lebar 40 cm serta panjang 120 cm. Jumlah kakaban sesuai dengan ukuran induk. betina. sebagai perumpamaan, 4-5 buah kakaban untuk betina yang beratnya kg. Penyediaan kakaban kian lebih itu dapat tambah baik dikarenakan telur tidak tersebar dengan teratur, memperluas permukaan kakaban bermakna jadi besar peluang penyebaran telur lebih merata. Bahan lain sebagai penempel telur yaitu tumbuhan air. pemakaian Hydrilla sebagai penempel telur menurut pengalaman sebagian petani pembenih nyatanya berikan hasil sampai 2 kali lipat semakin banyak dibanding dengan hasil pemijahan memakai kakaban.

Induk yang telah dipilih dilepaskan ke didalam kolam pemijahan dengan per­bandingan 1 : 3, yakni 1 ekor betina de­ngan 3 ekor jantan. dari segi berat, per­bandingannya mesti seimbang jadi : , didalam makna ekor betina dengan berat 3 kg contohnya, jantan lalu mesti 3 kg beratnya, namun barangkali jumlahnya 2 3 ekor.

Pelepasan induk dikerjakan pada sore hari jam 16. 00-17. 00. Pemijahan dapat berlangsung rnalam sampai pagi hari. telur yang sudah dibuahi menempel pada tumbuhan air atau kakaban yang tenggelam ataupun melayang didalam air. dengan otomatis, sistem penetasan diawali sejak telur dibuahi sperma. agar tidak percuma, segera setelah pemijahan selesai, telur yang melekat pada kakaban atau tanaman air diangkat lantas ditetaskan di area spesial, sesaat induk dipindahkan ke kolam induk awal mulanya. Aliri area penetasan dengan air bersih serta bebas dari bibit penyakit.

Telur dapat menetas jadi larva sesudah 2-3 hari bergantung situasi suhu. suhu maksimal untuk penetasan yaitu 25-27° c. pada hari 3-4, larva tetap melekat serta sembunyi pada kakaban atau tanaman air. Sesudah hari ke-5, kakaban bisa diangkat perlahan­lahan lantas dibilas sembari digoyang­goyang didalam area penetasan sampai tak ada lagi larva yang nyangkut. sepanjang didalam area penetasan, larva tak perlu diberi pakan. menyambut kantong kuning telur habis, pada hari ke-7, larva mesti dipindahkan ke area pendederan yang memiliki kandungan banyak pakan.




-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar