Sabtu, 04 Mei 2013

Pemijahan ikan cupang



Pemijahan ikan cupang (akuariumhias) -Ikan cupang yaitu satu type ikan air tawar yang banyak hidup di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Malaya, Indochina, serta Siam.

Orang tidak akan dapat mempercayai bila ikan sekecil cupang ada yang dihargai hingga jutaan rupiah. Bukan sekedar anak-anak yang menyenangi ikan ini, dewasa lalu tidak ketinggalan, maka tak ada salahnya bila kita berusaha untuk membudidayakannya.

Didalam bhs inggris type ikan cupang ini dikenal dengan nama talking gourami atau croaking gourami. ikan ini terhitung type ikan dengan badan amat langsing serta pipih ke samping.
 

Dengan umum, sebagaimana type ikan air tawar yang lain, type ikan cupang ini cuma bisa hidup di air tawar. dikarenakan karakternya ini, maka type ikan cupang banyak dipelihara di akuarium keluarga. dengan postur tubuh yang dimilikinya, maka type ikan cupang ini memiliki daya tarik tersendiri untuk penggemarnya.

Type ikan cupang mempunyai warna basic tubuh bermacam dimulai dari kuning sampai sawo masak. sesaat punggungnya berwarna lebih gelap dengan sisi perut lebih terang yakni lebih kuning menuju ke warna putih.

Pada segi badannya ada garis horizontal yang berwarna gelap biru maupun hitam. garis ini diawali dari mata sampai sirip ekor. apalagi ada yang memiliki tambahan garis samar, satu atau dua buah.

Siripnya berwarna kemerahan dengan ujung berwarna ungu atau biru. pada sirip ini ada bintik bintik berwarna layaknya pelangi, biru, merah, kehijauan. warna matanya amat bagus serta menarik. warna mata ini sisi luarnya berwarna merah darah, sesaat sisi dalamnya berwarna hijau kebruan. sirip analnya, punggung serta ekor tumbuh smepurna dengan sebagian jari jari yang tumbuh menonjol.

Karakter karakter ikan cupang
Dengan alamiah, panjang badan ikan ini bisa meraih ukuran 6, 25 cm, serta bila kita pingin menernak ikan type ini, bisa mulai kita pijahkan sejak berukuran 5 cm.

Jenis ikan cupang yaitu di antara type ikan yang dapat bikin sarang busa pada waktu dapat lakukan pemijahan. dengan busa yang dibikin tersebut, maka telor bisa ditempatkan sampai menetas.

Type ikan cupang memiliki karakter pendamai. disinilah kerap berlangsung salah persepsi masyarakat, hingga banyak yang menyebutkan bahwa cupang yaitu ikan petarung. walau sebenarnya yang ikan petarung yaitu type ikan betta, yang keduanya sama pembuat sarang busa waktu dapat memijah.

Langkah pemijahan
Untuk memijahkan ikan cupang sesungguhnya bukan hanya pekerjaan yang sukar. ikan ini memiliki kekuatan hidup di area yang amat terbatas walaupun karena ikan ini bisa bernafas ambil dengan segera dari hawa.

Area pemijahan ikan ini bisa memakai akuarium berukuran 20 x 40 m dengan ketinggian 20 cm, atau toples-toples kaca. didalam bak atau akuarium ini kita masukan tanaman air, contohnya enceng gondok. enceng gondok ini untuk sarang busa yang dapat dibangun oleh sang jantan. sesaat air yang dipakai cukup air sumur biasa yang telah diendapkan sepanjang 24 jam atau air hujan.

Menentukan indukan
Supaya sistem pemijahan sukses, maka kita mesti menentukan indukan yang memanglah telah siap untuk dipijahkan. perihal pertama yang perlu kita kerjakan yaitu memastikan jantan serta betinanya. untuk perihal ini kita bisa lihat dari warna serta jari-jari sirip anal, pungung, serta ekor yang tumbuh prima, yakni lebih panjang dari selaput yang menutupinya. sesaat yang betina biasa saja.

Indukan ikan cupang yang kita gunakan yaitu yang telah berukuran 5 cm atau berusia kira-kita 6 – 7 bln.. jantan serta betina yang kita masukan ke didalam akuarium pemijahan jumlahnya sepadan karena ikan cupang berpedoman sistenm monogamy. serta, untuk keberhasilan, maka ke didalam akuarium kita berikanlah makanan yang layak, contohnya jentik nyamuk serta kutu air.

Sistem pemijahan
Akuarium disediakan sebagai area pemijahan, dibersihkan dari kotoran serta dilengkapi dengan keperluan pemijahan, contohnya tanaman air. situasi ini mesti diciptakan supaya indukan serta juga anakan hasil pemijahan kelak tidak mati oleh kotoran yang ada.

Indukan yang telah dipilih, dimasukkan ke didalam akuarium, sesuai dengan jumlah sarang yang disiapkan. pada waktu tersebut, indukan jantan dapat membangun sarang busa. induk betina cuma mengawasi sistem tersebut. sesudah seluruh siap, maka ke-2 indukan tadi bercumbu dibawah sarang busa.

Indukan betina dapat mengeluarkan telornya serta indukan jantan segera menyemprotkan spermanya. telor-telor dapat menempel pada sarang busa. bila ada telor yang jatuh, maka ke-2 indukan dapat bekerja berbarengan untuk memunguti serta meletakkannya di sarang busa. sesudah itu, induk betina dipisahkan. induk jantan dilewatkan di area tersebut.

-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar