Selasa, 01 Januari 2013

Ikan Glowfish : Ikan Rekayasa Genetika

Ikan zebra ( brachydanio rerio ) berfluoresens pertama hasil rekayasa genetika sukses dikembangkan oleh beberapa ilmuwan untuk mendeteksi ada polutan, apalagi mulai di pasarkan sebagai binatang peliharaan. 

Cuplikan info tersebut hanya di antara perumpamaan bagaimana teknologi dna sudah meluncurkan revolusi didalam bidang bioteknologi, yaitu teknologi rekayasa genetika. kesuksesan ini pastinya membawa angin fresh serta kontribusi yang amat besar, terlebih didalam bidang rekayasa genetika ikan serta akuakultur dikarenakan tak hanya berguna untuk penelitian basic juga bisa ditujukan untuk pemakaian komersial. 

Rekayasa genetika atau genetic engineering pada prinsipnya yaitu seperangkat tehnik yang dikerjakan untuk merekayasa komponen genetik, yaitu dna genom atau gen yang bisa dikerjakan didalam satu sel atau organisme, apalagi dari satu organisme ke organisme lain yang tidak sama macamnya. didalam usaha lakukan rekayasa genetika, beberapa ilmuwan memakai teknologi dna rekombinan. Sesaat organisme yang dimanipulasi gunakan tehnik dna rekombinan dimaksud genetically modified organism ( gmo ) yang mempunyai karakter unggul apabila dibanding dengan organisme asalnya.

Bersamaan dengan kemajuan biologi molekuler saat ini ini sangat mungkin ilmuwan untuk mengambil dna satu spesies dikarenakan dna gampang diekstraksi dari beberapa sel. lantas disusunlah satu konstruksi molekuler yang bisa disimpan didalam laboratorium. dna yang sudah alami penyusunan molekuler diberi nama dna rekombinan namun gen yang diisolasi dengan metode tersebut diberi nama gen yang diklon.

Sejak ditemukannya susunan dna oleh watson serta crick ( 1953 ), lantas mulai berkembanglah teknologi rekayasa genetika pada th. 1970-an dengan tujuan untuk menolong menciptakan product serta organisme baru yang berguna. histori menunjukkan bahwa tehnik rekayasa genetika terus-menerus alami perubahan serta penyempurnaan dari metode-metode pada mulanya. pada awalnya dipakai tehnik konservatif yang dipelopori oleh gregor mendel didalam sistem perkawinan silang ( breeding ) untuk memperoleh bibit unggul yang berbentuk hibrid. sistem ini mengonsumsi waktu lama serta mempunyai kekurangan, yaitu nampak karakter yang tidak dinginkan dari tanaman atau hewan tetuanya. hingga selanjutnya lahirlah rekayasa genetika moderen memakai teknologi dna rekombinan. rekombinasi dikerjakan dengan in vitro ( di luar sel organisme ), hingga dimungkinkan untuk memodifikasi gen-gen spesifik serta memindahkannya diantara organisme yang tidak sama layaknya bakteri, tumbuhan serta hewan maupun bisa mencangkok ( kloning ) cuma satu type gen yang di idamkan kurun waktu cepat. 

Sejak dimulainya perubahan rekayasa genetika, sebagian tehnik terus diperbaiki serta ditingkatkan dalam rencana menuju teknologi dna rekombinan yang semakin maju. tehnik-teknik yang sudah dikembangkan tersebut diantaranya : ( 1 ) poliploidisasi, ( 2 ) androgenesis serta ( 3 ) ginogenesis. ( 4 ) kloning, ( 5 ) chimeras, dan ( 6 ) transgenik. 

Sebagian bagian yang butuh dikerjakan saat melakukan rekayasa genetika atau teknologi dna rekombinan seperti berikut : 
1. isolasi dna yang memiliki kandungan gen tujuan atau gen of interest ( goi ). 
2. isolasi plasmid dna bakteri yang dapat dipakai sebagai vektor. 
3. manipulasi sekuen dna melewati penyelipan dna ke didalam vektor. ( a. ) pemotongan dna memakai enzim restriksi endonuklease. ( b. ) penyambungan ke vektor memakai dna ligase. 
4. transformasi ke sel mikroorganisme inang. 
5. pengklonan beberapa sel ( serta gen asing ). 
6. identifikasi sel inang yang memiliki kandungan dna rekombinan yang diinginkan 
7. penyimpanan gen hasil klon didalam perpustakaan dna.


Rekayasa genetika sudah merambah di beragam bidang, tidak terkecuali bidang perikanan yang membuahkan ikan mutu unggul, sebagai perumpamaan diantaranya : 

Ikan zebra yang umumnya berwarna perak dengan garis-garis hitam keunguan, sesudah disisipi dengan gen warna ubur-ubur yang disuntikkan ke telur ikan-ikan zebra maka bisa memendarkan warna hijau atau merah dari tubuhnya. gen penyebab dari ubur-ubur dapat mengaktifkan pancaran sinar pada ikan apabila ikan ada didalam lingkungan yang memiliki kandungan bahan polutan spesifik. 

Ikan karper transgenik dengan perkembangan meraih tiga kali dari ukuran wajarnya dikarenakan mempunyai gen dari hormon perkembangan ikan salmon ( rainbow trout ) yang ditransfer dengan segera ke didalam telur ikan karper. demikian juga penelitian yang lain berikan hasil yang sama, yaitu layaknya pada ikan kakap ( red sea bream ) serta salmon atlantik yang juga keduanya sama disisipi oleh gen growth hormone opafpcsgh. 
ikan goldfish yang disisipi dengan ocean pout antifreeze protein gene diinginkan bisa menambah toleransi pada cuaca dingin. 

Ikan medaka transgenik yang dapat mendeteksi ada mutasi ( terlebih yang dikarenakan oleh polutan ) amat berguna untuk kehidupan hewan akuatik yang lain serta di bidang kesehatan manusia. ikan tersebut sesudah disisipi dengan vektor bakteriofag mutagenik, lantas vektor dna dikeluarkan serta disisipkan ke didalam bakteri pengindikator yang bisa mengkalkulasi gen mutan. 

Ikan transgenik jadi tahan lama serta tidak cepat busuk didalam penyimpanan sesudah ditransplantasikan gen tomat. tetapi dapat juga sebaliknya jika penerapan ditujukan untuk dunia pertanian, maka gen ikan yang hidup di tempat dingin bisa dipindahkan ke didalam tomat untuk kurangi rusaknya akibat dari pembekuan. 

Beragam kontroversi menyelimuti produk-produk hasil rekayasa genetika. kekhawatiran-kekhawatiran tentang product rekayasa genetik yang mempunyai kemungkinan berbentuk racun, menyebabkan alergi dan berlangsung resistensi pada bakteri serta antibiotik senantiasa berlangsung didalam penduduk. Memanglah dna rekombinan yang diproduksi dengan langkah buatan itu bisa beresiko bila tidak disimpan dengan layak serta tindakan pencegahan yang ketat butuh diaplikasikan pada pekerjaan sejenis ini. lantas cuma galur-galur non-patogenik yang dipergunakan sebagai inang atau galur-galur lain yang bisa tumbuh didalam situasi laboratorium. tetapi demikianlah, perihal ini tidaklah menyurutkan beberapa saintis untuk terus melakukan perbaikan mutu penelitian di bidang rekayasa genetika hanya yaitu untuk kemaslahatan berbarengan. selanjutnya, kita mesti memperhitungkan masalah-masalah sosial, norma serta moral saat teknologi gen jadi lebih ampuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar