Jumat, 28 Desember 2012

Tips Budidaya Ikan Komet


Ikan mas komet ( langkahssius auratus ) punya kebiasaan dipanggil ikan komet mempunyai ciri fisik yang amat khas dari ikan lain, memiliki bentuk yang sedikit agak memanjang serta memipih tegak ( compresed ) jadi pembeda dari ikan yang lain. disamping itu, letak mulutnya lalu terdapat di ujung sedang serta bisa disembulkan. sisi ujung mulut mempunyai dua gunakan sungut. di ujung didalam mulut ada gigi kerongkongan yang tersusun atas tiga baris serta gigi geraham dengan umum. 

Nyaris semua tubuh ikan komet ditutupi oleh sisik jika sebagian varietas yang mempunyai sebagian sisik. sisik ikan komet terhitung sisik sikloid serta kecil. sirip punggung memanjang serta di bagian belakangnya berjari keras. letak sirip punggung bersebrangan dengan sirip perut. garis rusuk atau line literalis pada ikan mas komet tergolong lengkap ada di pertengahan tubuh serta melentang dari tutup insang hingga ke ujung belakang pangkal ekor. 

Ikan berpostur ramping ini pertama kali dibudidayakan oleh penduduk cina pada th. 1729. awalannya wujud ikan komet ini layaknya ikan maskoki. dikarenakan ke-2 type ikan mas ini tetap satu kerabat, yaitu dari keluarga cyprinidae. pada zaman dinasti ming ( th. 1368-1644 ) popularitas ikan komet semakin menanjak. sekarang inilah bermunculan beragam jenis ikan mas koki dengan tubuh yang unik serta beragam. sesudah itu, penyebaran ikan komet berkembang hingga ke negeri sakura.

1. Persiapan wadah pemijahan 

Untuk aktivitas pembenihan ikan komet, wadah yang dipakai yaitu akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan wujud persegiu panjang. akuarium yang dipakai pada mulanya dibersihkan gunakan sabun lantas dibilas dengan air tawar serta setelah itu dijemur untuk menyingkirkan jamur-jamur serta bakteri yang tetap melekat.

Layaknya kita kenali bahwa air adalah media yang amat mutlak untuk budidaya ikan. karenanya butuh disiapkan air yang amat bersih serta steril. air yang dipakai untuk pemijahan ini yaitu air yang bberasal dari air sumur yang telah diendapkan sepanjang 24 jam, dikarenakan kemungkinan airnya memiliki kandungan zat-zat yang beracun yang dapat menyebabkan serta menggangu budidaya ikan. karenanya butuh diendapkan. air yang diendapkan diaerasi kuat agar kandungan oksigen yang ada di dal ;mnya jadi tambah. air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, lantas aerasi.

Ikan komet terhitung kedalam grup ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. lantas telur yang dikeluarkan oleh induk ditempatkan pada substrat. hingga didalam kegaitan pemijahannya butuh disiapkan substrat sebagai area menempelnya telur. masih banyak type tanaman air yang bisa digunakan sebagai substrat. tanaman air tesebut dibagi kedalam dua grup yakni tanaman tumbuh mengapung serta tanaman tumbuh didasar. didalam aktivitas praktik dipakai di antara tanaman air dari dua grup tersebut. tanaman air yang dipakai yakni tanaman yang tumbuhnya mengapung layaknya enceng gondok ( eichornia crassipes ).

Sebelum saat enceng gondok dipakai terlebih dulu disucihamakan. enceng gondok yang dapat dipakai pada mulanya telah direndam didalam larutan methylin blue dengan dosis 100 ppm sepanjang 5 – 10 menit. karena enceng gondok terbebas dari bakteri ataupun pathogen. sesudah itu, barulah enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.


2. Menentukan induk 
Seleksi induk atau menentukan induk adalah langkah awal yang perlu dikerjakan pada aktivitas pembenihan untuk ikan komet sendiri amat gampang dikerjakan seleksi pada induk yang masak gonad. seleksi induk ikan komet bisa dikerjakan dengan lihat ciri – ciri seperti berikut :

Induk jantan 
Pada sirip dada ada bintik-bintik bulat menonjol serta bila diraba merasa kasar.
Induk yang sudah masak bila diurut pelan kerarah lubang genital dapat keluar cairan berwarna putih

Induk betina 
Pada sirip dada ada bintik-bintik serta merasa halus bila diraba.
Bila diurut, keluar cairan kuning bening. pada induk yang sudah masak, perut merasa lembek serta lubang genital kemerahan merahan.

Disamping itu, induk ikan komet yang siap untuk lakukan pemijahan bisa ditandai karenanya ada perilaku dari ke-2 induk tersebut. perilaku yang diperlihatkan yaitu saling kejar – kejaran. di mana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, karenanya ada perilaku layaknya ini maka bisa diibaratkan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan. perbandingan induk yang dipakai didalam aktivitas praktikum pemijahan ikan komet yaitu 1 : 2 ( jantan : betina ). induk yang telah diseleksi setelah itu dimasukkan kedalam wadah pemijahan.

3. Pemijahan 
Induk yang dipakai didalam aktivitas ini dengan perbandingan 1 :2 nduk yang dipakai didalam praktikum yakni dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ ; : ♂ ; ). induk jantan satu yang disebut ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr serta induk betina sejumlah dua ekor yang disebut ikan komet, induk betina pertama memiliki berat tubuh 72, 96 gr serta induk betina yang ke-2 memiliki berat 42, 97 gr. induk ini kemudin dimasukkan didalam akuarium yang telah diisi air serta dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. pemijahan ikan komet berjalan saat malam sampai waktu awal hari. induk dimasukkan pada sore hari, umumnya besok telah melekat pada enceng gondok.


4. Penetasan telur 
Penetasan telur dikerjakan pada akurium pemijahan segera. dikarenakan ikan komet terhitung kedalam grup ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, sesudah sistem pemijahan selesai serta telur telah menempel pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari didalam akuarium. perihal ini dikerjakan supaya induk ikan komet tidak mengonsumsi telur yang sudah dikeluarkan tersebut.

Sesudah 2 – 3 hari telur dapat menetas, sesudah menetas lantas enceng gondok diangkat dari didalam akuarium. disamping itu, butuh dikerjakan perhitungan dapat larva yang dihasilkan. menurut hasil perhitungan yang dikerjakan didapatkan larva sejumlah 5999 ekor. larva yang baru menetas belum diberi makan sampai berusia 2 – 3 hari dikarenakan tetap memiliki persediaan makanan pada yolk sac-nya ( kuning telur ).

5. Pemeliharaan larva 
Larva usia 7 hari cuma sebesar jarum, situasinya tetap lemah, namun telah mulai studi beroleh pakan dari luar tubuhnya. karenanya, butuh disiapkan pakan yang mencukupi syarat untuk kurangi risiko kematian benih.

Bak pendederan mesti bersih serta telah dikeringkan di bawah cahaya matahari sepanjang 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. setelah itu tebarkan pupuk kandang berbentuk kotoran ayam 500 g/m². sesaat air dialirkan, pupuk diaduk-aduk sampai benar-benar larut serta pertahankan ketinggian air didalam bak hingga 30 cm. dua hari sesudah pemupukan, bibit kutu air ditanam serta dilewatkan sepanjang 5 hari supaya tumbuh serta berkembang biak. sesudah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepaskan ke didalam bak pemeliharaan.

Pemberian pakan tambahan dibutuhkan sesudah 15 hari pemeliharaan. memasuki pemeliharaan 15 hari ke-2 mesti ada aliran air masuk, terlebih sesudah pakan tambahan mulai diberikan. genap diusia 1 bulan, anak komet mulai terlihat wujud aslinya. badannya bulat, ekor serta terkadang warna dari beberapa anak komet telah keluar. seleksi awal ditujukan untuk menentukan ikan yang memiliki ekor persis sama layaknya ekor indukya, lantas wujud badan serta ukurannya. dapat berlangsung, dari hasil seleksi ini didapatkan sebagian grup anak komet berbeda ukuran dan kualitasnya, terhitung grup anak komet yang perlu disingkirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar