Kamis, 24 April 2014

Tahukah Anda berapa Umur Paling Tepat Bibit Padi Ditanam

Tahukah Anda berapa Umur Paling Tepat Bibit Padi Ditanam ?. Dari sebuah Thread di Kaskus, setelah melalui hasil diskusi panjang dengan beberapa rekan THL TB Penyuluh Pertanian dan rekan-rekan di BPP Demung, terbersit untuk menyampaikan beberapa tips dan trik Budidaya Padi, khususnya Tanam Benih Muda. 



Bibit Muda sejak mula disarankan digunakan untuk ditanam. Umur Bibit yang paling baik adalah antara 8 s.d. 12 hari ketika bibit baru memunculkan 2 (dua) helai Daun (caranya simak pada bagian lain dalam postingan ini). Pindah tanam harus hati-hati karena batang masih lemah dan akar mudah putus dan ditanam tidak dalam. Dalam praktiknya selama ini, Umur bibit kurang dari 25 harian lebih banyak disukai pada tehnik Tanam Bibit Muda.

Kita harus memulai dari sekarang, kenapa kita masih jengah ?. Segera upayakan tanam bibit muda, jangan kuatir - sebab tanaman sudah bisa tumbuh mandiri dan tegak bersahaja pada masa-masa muda ini. Jangan kuatir, banyak yang sudah membuktikan peningkatan hasil hingga 50 % bahkan 100 persen dengan tehnik ini.

Ayolah Sobat, Jangan lantas bertahan dengan cara lama- bertanam padi dengan umur bibit sampai sebulanan gitu... Mau tanam padi kq gitu ?. Gag jamaaaaaan... O-on tauk :)

Mari kita tanam  bibit padi umur kurang dari 20 harian saja ?. Kenapa kita harus menunggu lebih lama ?. Bukankah lebih awal lebih baik ?. Selain karena  kita telah berhasil "Mengawali Start" Masa Pertumbuhan, kita juga  mengutamakan memberi masa pembentukan anakan lebih panjang dengan kita menanam bibit Muda seperti ini. 
Sebagaimana dalam postingan terdahulu, larutan garam dapat digunakan untuk memilih benih-benih bernas bermutu yang dapat digunakan sebagai calon bibit. Cara menyemaikan benih dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut :

Cara semai semacam ini merupakan salah satu strategi Sistem IP 300 atau IP 400, dimana dalam satu tahun - lahan dapat digunakan untuk membudidayakan tanaman padi sawah sebanyak 3 kali (IP300) atau 4 kali (IP400) dengan strategi Benih Umur Genjah dan Pengolahan Lahan yang Efisien.
Secara lebih jelasnya, benih-benih tumbuh dalam bakul-bakul atau nampan-nampan menggunakan media tanam berupa tanah-tanah halus + arang halus  dan pupuk organik halus dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Berikut foto-foto nampan pendederan tersebut :


Berikut ukuran bibit yang siap pindah, perhatikan ukurannya dibandingkan dengan koin 500 Rupiah.

Simulasi proses yang menjelaskan pertumbuhan tanaman sejak tanaman muda. 
Perbanyakan anakan, merupakan sebuah strategi tersendiri yang seringkali difikirkan oleh banyak ahli untuk meningkatkan produksi bulir padi dalam satu rumpun tanaman padi. Sebagian menjelaskan strategi lainnya adalah dengan merekayasa nutrisi pada tanaman, diantaranya adalah strategi serapan unsur K dan P. Untuk menuju proses tersebut, ada 2 (dua) hal yang antara lain dapat dilakukan terhadap tanaman padi kita, yaitu stressing dan suplai nutrisi.  Strategi stressing adalah sebuah strategi dimana tanaman dipacu untuk melakukan perbanyakan anakan dengan sendirinya, yaitu dengan mengurangi asupan air. Maka dari itu pada masa-masa bibit muda antara 0 s.d. 30 hari setelah tanam, perlakuan pengurangan air - yakni tanah dibuat kering hingga macak-macak merupakan anjuran terbaik bagi tanaman. Pada masa ini asupan unsur Nitrogen hanya untuk membantu tanaman agar siap menghadapi masa pertumbuhannya, seperti melebarkan dan memanjangkan daun dan batang saja.Lebih dari itu asupan K dan P dianjurkan untuk membantu perbanyakan anakan, selain dari perbanyakan akar dan penguatan tubuhnya agar tumbuh kekar dan baik. Maka, Pupuk Organik dan NPK pada masa ini sangat dibutuhkan. 

Sementara pada masa-masa pertumbuhan anakan sedang aktif terserbut, kita disarankan  sudah melakukan proses penyiangan. Sejak awal masa pertumbuhan anakan aktif hingga pertumbuhan anakan sudah mencapai puncaknya, kita WAJIB melakukan pengawalan dengan melakukan kegiatan-kegiatan penyiangan. Kegiatan penyiangan ini merupakan sebuah transaksi yang amat penting sama halnya dengan pemupukan - bahkan lebih penting lagi. Jika kita memang ingin tanaman kita menghasilkan produksi yang fantastis.

Teman-teman pernah bilang, "Lha kui Gas Pol, Rem Pol !! hehehehe". (terjemahan bebas : lho itu sama halnya dengan sia-sia)

Apa artinya ?, ya... jika kita sudah capek-capek memelihara tanaman padi kita dengan seksama dan penuh harapan agar hasil akan maksimal dengan pemupukan dan strategi bibit muda- ternyata asupan nutrisinya justru diserap oleh tanaman lain. Suatu hal yang muspro.  Penelitian menjelaskan, pengurangan hasil akibat Gulma dan Tanaman Pengganggu lainnya tersebut antara 45%. Gulma dan Tanaman Pengganggu tersebut lebih rakus dibandingkan tanaman padi kita walaupun jumlahnya hanya 10 % saja, misalnya. Keadaan inilah yang membuat beberapa Penyuluh Pertanian merekayasa alat yang dapat memudahkan proses penyiangan ini.


Nah sejak umur tanaman 0 hari setelah tanam maka asupan nutrisi akan terus bertambah terutama terjadi pada umur tanaman sekitar umur 20 harian, proses serapan asupan akan dibutuhkan terus menerus dan tidak boleh berhenti. Apalagi terjadi pada varietas - varietas yang memang "rakus nutrisi". Strategi ini penggunaan varietas-varietas tersebut ini memang tidak cocok diberlakukan pada Budidaya Padi Organik. Biasanya tanah yang subur, akan membantu proses ini, maka dari itu - sejak Awal Pupuk Dasar yang utama adalah Pupuk Organik bukan ?.

Oke, kita kembali pada bahasan utama kita.

Tanam bibit Muda akan menambah perbanyakan anakan. Dengan semakin banyaknya anakan, semakin banyak pula malai-malai padi yang akan tumbuh. Jika malai-malai padi lebih banyak tumbuh, bulir-bulir padi akan lebih banyak pula. 

Bagaimana caranya ?

  1. Jika menggunakan Umur Bibit 8 - 12 hst (hari setelah Tebar), mohon dapatnya menanam 1 lubang 1 bibit, pegang pangkal, benamkan tangan  dan geser perlahan kedepan lalu tarik tangan perlahan berlawanan dan angkat. Demikian terus menerus. Demikianpun jika menggunakan umur bibit dibawah umur 21 hari. Hati-hati, karena akar masih mudah putus.
  2. Jarak tanam lebar 30 cm x 30 cm atau jejer legowo
  3. Jagalah pengairan dengan sistem intermiten/pengairan berselang, setiap 10 hari saluran air dibuka, dan hentikan pengairan hingga macak-macak/tanah pecah setidaknya selama 10 harian tadi, baru diairi setinggi 3 cm. Hentikan lagi air, hingga macak-macak. Begitu seterusnya. Dihentikan demikian hingga muncul bunga...jika sudah muncul bunga, pengairan harus terus menerus hingga panen.
Berikut tabel ancer-ancer waktu pengairan dan pemupukan yang disarankan (angka 0 ditandai dengan tanah pecah dan tidak ada keliatan air, sedangkan angka minus ditandai dengan tanah basah dan mulai keliatan air di belah tanah yang pecah).

keterangan :
  • hst : hari setelah tanam
  • N  I = Pemupukan Urea Pertama + Pemupukan Phonska (gunakan Kalkulator Pemupukan). Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah - saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
  • N II = Pemupukan Urea Kedua (gunakan BWD).  Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah. Saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
  • N III = Pemupukan Urea Ketiga + Pemupukan Phonska
  • Warna Kuning Pertama = buka pintu air, mohon lakukan pengairan pertama dengan tinggi genangan maksimal 3 cm, dilaksanakan saat tanaman  antara 3 atau 10 hari setelah tanam. setelah tergenang, silahkan tutup pintu air. biarkan tanah pecah, lakukan pemupukan pertama saat tanaman padi berumur 10 harian sejak tanam. Jika tanah sudah pecah, lakukan kembali pengairan kedua, dan ketiga. Biasanya setiap 10 harian. Silahkan buka pintu air pada hari ke 20 dan 30. Pastikan air menggenang paling tinggi 3 cm saja, dan silahkan tutup pintu air jika sudah mencapai tinggi maksimum dan pastikan pemupukan kedua dengan Pupuk Urea...pada umur likuran (20-an). P
  • Warna Kuning Kedua = Silahkan lakukan pengairan yang rutin  setiap 10 harian hingga umur tanaman 40 hari setelah tanam, dengan tinggi air 3 cm saja dan pastikan pemupukan Urea terakhir saat umur tanaman tepat 40 hari lakukan pemupukan Urea terakhir bisa ditambahkan pupuk NPK. Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah. Saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
  • Warna Kuning Terakhir = Mohon buka pintu air dan mohon diatur air tidak sampai mati/tanah kekeringan. Masa buka pintu air ini tepat sehari setelah pemupukan terakhir. Jangan sampai kekurangan air hingga 10 hari sebelum Panen.
Sebagian besar foto bersumber dari kask.us. 



http://www.herdinbisnis.com/2012/11/tahukah-anda-berapa-umur-paling-tepat.html#.U1n0vqLngwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar