Tahukah Anda berapa Umur Paling Tepat Bibit Padi Ditanam ?. Dari sebuah Thread di Kaskus, setelah melalui hasil diskusi panjang dengan beberapa rekan THL TB Penyuluh Pertanian dan rekan-rekan di BPP Demung, terbersit untuk menyampaikan beberapa tips dan trik Budidaya Padi, khususnya Tanam Benih Muda.
Bibit
Muda sejak mula disarankan digunakan untuk ditanam. Umur Bibit yang
paling baik adalah antara 8 s.d. 12 hari ketika bibit baru memunculkan 2
(dua) helai Daun (caranya simak pada bagian lain dalam postingan ini).
Pindah tanam harus hati-hati karena batang masih lemah dan akar mudah
putus dan ditanam tidak dalam. Dalam praktiknya selama ini, Umur bibit
kurang dari 25 harian lebih banyak disukai pada tehnik Tanam Bibit Muda.
Kita
harus memulai dari sekarang, kenapa kita masih jengah ?. Segera
upayakan tanam bibit muda, jangan kuatir - sebab tanaman sudah bisa
tumbuh mandiri dan tegak bersahaja pada masa-masa muda ini. Jangan
kuatir, banyak yang sudah membuktikan peningkatan hasil hingga 50 %
bahkan 100 persen dengan tehnik ini.
Ayolah
Sobat, Jangan lantas bertahan dengan cara lama- bertanam padi dengan
umur bibit sampai sebulanan gitu... Mau tanam padi kq gitu ?. Gag
jamaaaaaan... O-on tauk :)
Mari
kita tanam bibit padi umur kurang dari 20 harian saja ?. Kenapa kita
harus menunggu lebih lama ?. Bukankah lebih awal lebih baik ?. Selain
karena kita telah berhasil "Mengawali Start" Masa Pertumbuhan, kita
juga mengutamakan memberi masa pembentukan anakan lebih panjang dengan
kita menanam bibit Muda seperti ini.
Cara semai semacam ini merupakan salah satu strategi Sistem IP 300 atau
IP 400, dimana dalam satu tahun - lahan dapat digunakan untuk
membudidayakan tanaman padi sawah sebanyak 3 kali (IP300) atau 4 kali
(IP400) dengan strategi Benih Umur Genjah dan Pengolahan Lahan yang
Efisien.
Secara lebih jelasnya, benih-benih tumbuh dalam bakul-bakul atau
nampan-nampan menggunakan media tanam berupa tanah-tanah halus + arang
halus dan pupuk organik halus dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Berikut
foto-foto nampan pendederan tersebut :
Berikut ukuran bibit yang siap pindah, perhatikan ukurannya dibandingkan dengan koin 500 Rupiah.
Simulasi proses yang menjelaskan pertumbuhan tanaman sejak tanaman muda.
Perbanyakan
anakan, merupakan sebuah strategi tersendiri yang seringkali difikirkan
oleh banyak ahli untuk meningkatkan produksi bulir padi dalam satu
rumpun tanaman padi. Sebagian menjelaskan strategi lainnya adalah dengan
merekayasa nutrisi pada tanaman, diantaranya adalah strategi serapan
unsur K dan P. Untuk menuju proses tersebut, ada 2 (dua) hal yang antara
lain dapat dilakukan terhadap tanaman padi kita, yaitu stressing dan
suplai nutrisi. Strategi stressing adalah sebuah strategi dimana
tanaman dipacu untuk melakukan perbanyakan anakan dengan sendirinya,
yaitu dengan mengurangi asupan air. Maka dari itu pada masa-masa bibit
muda antara 0 s.d. 30 hari setelah tanam, perlakuan pengurangan air -
yakni tanah dibuat kering hingga macak-macak merupakan anjuran terbaik
bagi tanaman. Pada masa ini asupan unsur Nitrogen hanya untuk membantu
tanaman agar siap menghadapi masa pertumbuhannya, seperti melebarkan dan
memanjangkan daun dan batang saja.Lebih dari itu asupan K dan P
dianjurkan untuk membantu perbanyakan anakan, selain dari perbanyakan
akar dan penguatan tubuhnya agar tumbuh kekar dan baik. Maka, Pupuk
Organik dan NPK pada masa ini sangat dibutuhkan.
Sementara pada
masa-masa pertumbuhan anakan sedang aktif terserbut, kita disarankan
sudah melakukan proses penyiangan. Sejak awal masa pertumbuhan anakan
aktif hingga pertumbuhan anakan sudah mencapai puncaknya, kita WAJIB
melakukan pengawalan dengan melakukan kegiatan-kegiatan penyiangan.
Kegiatan penyiangan ini merupakan sebuah transaksi yang amat penting
sama halnya dengan pemupukan - bahkan lebih penting lagi. Jika kita
memang ingin tanaman kita menghasilkan produksi yang fantastis.
Teman-teman pernah bilang, "Lha kui Gas Pol, Rem Pol !! hehehehe". (terjemahan bebas : lho itu sama halnya dengan sia-sia)
Teman-teman pernah bilang, "Lha kui Gas Pol, Rem Pol !! hehehehe". (terjemahan bebas : lho itu sama halnya dengan sia-sia)
Apa artinya ?, ya... jika kita sudah capek-capek memelihara tanaman padi
kita dengan seksama dan penuh harapan agar hasil akan maksimal dengan
pemupukan dan strategi bibit muda- ternyata asupan nutrisinya justru
diserap oleh tanaman lain. Suatu hal yang muspro. Penelitian
menjelaskan, pengurangan hasil akibat Gulma dan Tanaman Pengganggu
lainnya tersebut antara 45%. Gulma dan Tanaman Pengganggu tersebut lebih
rakus dibandingkan tanaman padi kita walaupun jumlahnya hanya 10 %
saja, misalnya. Keadaan inilah yang membuat beberapa Penyuluh Pertanian
merekayasa alat yang dapat memudahkan proses penyiangan ini.
Nah sejak umur
tanaman 0 hari setelah tanam maka asupan nutrisi akan terus bertambah
terutama terjadi pada umur tanaman sekitar umur 20 harian, proses
serapan asupan akan dibutuhkan terus menerus dan tidak boleh berhenti.
Apalagi terjadi pada varietas - varietas yang memang "rakus nutrisi".
Strategi ini penggunaan varietas-varietas tersebut ini memang tidak
cocok diberlakukan pada Budidaya Padi Organik. Biasanya tanah yang
subur, akan membantu proses ini, maka dari itu - sejak Awal Pupuk Dasar
yang utama adalah Pupuk Organik bukan ?.
Oke, kita kembali pada bahasan utama kita.
Tanam
bibit Muda akan menambah perbanyakan anakan. Dengan semakin banyaknya
anakan, semakin banyak pula malai-malai padi yang akan tumbuh. Jika
malai-malai padi lebih banyak tumbuh, bulir-bulir padi akan lebih banyak
pula.
Bagaimana caranya ?
- Jika menggunakan Umur Bibit 8 - 12 hst (hari setelah Tebar), mohon dapatnya menanam 1 lubang 1 bibit, pegang pangkal, benamkan tangan dan geser perlahan kedepan lalu tarik tangan perlahan berlawanan dan angkat. Demikian terus menerus. Demikianpun jika menggunakan umur bibit dibawah umur 21 hari. Hati-hati, karena akar masih mudah putus.
- Jarak tanam lebar 30 cm x 30 cm atau jejer legowo
- Jagalah pengairan dengan sistem intermiten/pengairan berselang, setiap 10 hari saluran air dibuka, dan hentikan pengairan hingga macak-macak/tanah pecah setidaknya selama 10 harian tadi, baru diairi setinggi 3 cm. Hentikan lagi air, hingga macak-macak. Begitu seterusnya. Dihentikan demikian hingga muncul bunga...jika sudah muncul bunga, pengairan harus terus menerus hingga panen.
Berikut tabel
ancer-ancer waktu pengairan dan pemupukan yang disarankan (angka 0
ditandai dengan tanah pecah dan tidak ada keliatan air, sedangkan angka
minus ditandai dengan tanah basah dan mulai keliatan air di belah tanah
yang pecah).
keterangan :
- hst : hari setelah tanam
- N I = Pemupukan Urea Pertama + Pemupukan Phonska (gunakan Kalkulator Pemupukan). Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah - saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
- N II = Pemupukan Urea Kedua (gunakan BWD). Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah. Saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
- N III = Pemupukan Urea Ketiga + Pemupukan Phonska
- Warna Kuning Pertama = buka pintu air, mohon lakukan pengairan pertama dengan tinggi genangan maksimal 3 cm, dilaksanakan saat tanaman antara 3 atau 10 hari setelah tanam. setelah tergenang, silahkan tutup pintu air. biarkan tanah pecah, lakukan pemupukan pertama saat tanaman padi berumur 10 harian sejak tanam. Jika tanah sudah pecah, lakukan kembali pengairan kedua, dan ketiga. Biasanya setiap 10 harian. Silahkan buka pintu air pada hari ke 20 dan 30. Pastikan air menggenang paling tinggi 3 cm saja, dan silahkan tutup pintu air jika sudah mencapai tinggi maksimum dan pastikan pemupukan kedua dengan Pupuk Urea...pada umur likuran (20-an). P
- Warna Kuning Kedua = Silahkan lakukan pengairan yang rutin setiap 10 harian hingga umur tanaman 40 hari setelah tanam, dengan tinggi air 3 cm saja dan pastikan pemupukan Urea terakhir saat umur tanaman tepat 40 hari lakukan pemupukan Urea terakhir bisa ditambahkan pupuk NPK. Mohon perhatikan cara pemupukan urea, cara terbaik bukan dengan ditabur, tetapi dibenamkan langsung ke tanah. Saat tanah sedang pecah-pecah (macak-macak)
- Warna Kuning Terakhir = Mohon buka pintu air dan mohon diatur air tidak sampai mati/tanah kekeringan. Masa buka pintu air ini tepat sehari setelah pemupukan terakhir. Jangan sampai kekurangan air hingga 10 hari sebelum Panen.
Sebagian besar foto bersumber dari kask.us.
http://www.herdinbisnis.com/2012/11/tahukah-anda-berapa-umur-paling-tepat.html#.U1n0vqLngwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar