Rabu, 20 Maret 2013

Pemijahan ikan discus


Pemijahan ikan discus (akuariumhias) -Kekayaan hayati Indonesia telah banyak dikenal. Didalam usaha ikan hias dunia, product indonesia dikenal mempunyai banyak spesies, baik ikan hias air tawar ataupun ikan hias air laut. dari 1. 100 spesies ikan hias air tawar yang ada didunia, 400 spesies diantaranya datang dari indonesia. potensi ini membanggakan dikarenakan dengan demikian indonesia dikenal sebagai produksi ikan hias terbesar didunia.

Pada waktu ini peminat ikan hias terus jadi tambah serta makin menyebar ke seluruh susunan penduduk. walau kekuatan daya belinya beragam, penduduk perkotaan di indonesia melengkapi rumahnya dengan akuarium-akuarium yang diisi bermacam ikan hias di antaranya ikan discus. ikan discus ( symphysodon discus ) ini mempunyai habitat asli di rio negro serta perairan tenang sungai amazon. karakternya omnivora. gerakannya amat halus. ikan ini lalu populer sebagai king of aquarium. dimaksud discus dikarenakan wujud tubuhnya bulat layaknya cakram.


Ada empat spesies ikan discus yang dibudidayakan, meskipun seluruhnya dikatakan sebagai discus, yakni heckel discus ( symphysodon discus ), brown discus ( symphysodon aequifasciata axetrodi ), green discus ( symphysodon aequifasciata aequifasciata ), serta blue discus ( symphysodon aequifasciata haroldi ). oleh dikarenakan penggemarnya amat banyak, kreativitas peternak serta hobiis amat dibutuhkan untuk memunculkan varietas baru yang semakin bagus. sampai sekarang ini masih banyak varietas discus, diantaranya red pigeon, marlboro, brown discus, serta cobalt.

Discus yang di juluki ratu ikan hias air tawar ini sudah mengawali perjalannya dari habitat aslinya ke aquarim di tempat tinggal kita. aslinya ikan ini datang dari pedalaman rimba amazon, brazil yang populer kaya dapat bermacam species tumbuhan serta binatang. discus yaitu di antara ikan hias air tawar yang banyak yang berminat. mengenai sistematikanya ada sedikit perbincangan, beberapa orang mengklaim menurut area asal, warna serta wujud luarnya.

Ikan yang berupa layaknya kue dadar ini di lengkapi dengan keindahan warna serta wujud tubuhnya. bila biasanya ikan hias memiliki wujud tubuh memanjang, discus tidaklah demikianlah. wujud discus unik layaknya cakram atau kue dadar. warnanya amat unik serta manarik cocok dengan strain serta keturunannya.

Ciri serta karakter
Ikan discus biasanya mempunyai ciri khas layaknya pada wujud tubuh yang pipih bundar serupa ikan bawal. warna basic yang coklat kemerahan serta mempunyai garis berombak beragam rupa tidak teratur dimulai dari dahi hingga perut. pada kepala serta tubuhnya terpotong sembilan garis tegak. tiga diantaranya terlihat jelas, tengah sisanya samar-samar. ciri mencolok yang membedakan dari kerabat dekatnya yaitu dari matanya yang senantiasa berwarna merah serta garis sedang tubuhnya sangat besar 15 cm.

Discus terhitung ikan yang bertubuh cantik. diantara ikan hias yang lain, ikan ini terhitung ikan yang pemalu serta tenang serta mempunyai gerakan yang lambat. ikan discus jantan tambah lebih gesit dibanding ikan discus betina. karakter ikan ini amat unik, yakni telur serta larvanya tidak bisa dipisahkan dari induknya. oleh dikarenakan itu, telurnya tidak dipisahkan dari induknya serta dilewatkan menetas didalam wadah pemijahan. telur-telur tersebut dapat menetas kurun waktu 2-3 hari. larva ini selalu melekat pada induknya sampai berusia 1 minggu.

Meskipun ikan ini populer dengan karakternya menjaga telur serta anaknya, tetapi ada juga induk yang mengonsumsi telurnya sendiri. sesaat larva yang telah dapat berenang tak lagi dimakan induknya. oleh dikarenakan itu, umumnya peternak berikan sekat untuk membatasi induk dengan telurnya. sekat tersebut terbuat dari kawat halus yang dilingkarkan ke sarang. ada sekat ini mengakibatkan induk tidak bisa meraih telurnya.

Penentuan induk
Penentuan induk mesti pas supaya anak yang dihasilkan berkwalitas serta bernilai jual tinggi. induk yang baik mesti tanpa cacat, sehat, terlihat aktif, memiliki bentuk seimbang, ukurannya terbesar diantara grup umurnya, gemuk, mulutnya relatif besar, serta berusia kian lebih 1 tahun. Induk discus amat sulit dipaksakan berpasangan hingga umumnya dilewatkan menentukan pasangannya sendiri didalam grup calon induk. apabila telah terlihat berpasangan dengan terus berenang berbarengan maka pasangan induk tersebut bisa dipisahkan dari grupnya.

Membedakan induk jantan serta betina
Membedakan discus jantan serta betina dapat lebih mudah dikerjakan bila kita dihadapkan dengan sekumpulan calon induk yang dibesarkan berbarengan serta datang dari wadah yang sama. didalam sekumpulan itu, discus jantan biasanya mempunyai postur tubuh yang semakin besar dengan wujud forehead lebih kekar atau kasar. sesaat itu, discus betina biasanya berukuran lebih kecil dengan wujud forehead lebih halus.

Membedakan kelamin discus dipandang dari betuk mulut serta hidung. pada discus dewasa, betina mempunyai bibir yang simetris, sama besar pada bibir atas dengan bibir bawahnya. namun discus jantan, bibir atasnya lebih menonjol. bila lihat hidungnya, maka jantan memiliki wujud agak bengkok, berbeda dengan betina yang hidungnya berupa lurus. dipandang dari lebih kurang sirip dubur, pada discus jantan rata-rata lurus namun pada discus betina memiliki bentuk membulat. lihat gerakannya, discus jantan memiliki pergerakan yang lebih agresif dari discus betina.

Langkah lain untuk membedakan jantan serta betina yaitu dengan lihat alat kelamin genitalnya. discus betina mempunyai organ genital yang berupa lonjong dengan ujung menumpul atau berupa elips. discus jantan berupa bulat dengan panjang lebih kurang 1, 5 mm.

Tanda-tanda ikan discus siap pijah
ikan discus yang siap mijah biasanya ditandai memisahkan diri dari rekan-rekannya didalam satu wadah pemeliharaan. ikan discus tergolong ikan yang setia pada pasangannya, dikarenakan itu ikan discus tidak dapat dipijahkan tak hanya dari pasangannya tersebut.
pasangan ini lantas kita pisahkan di tempat tersendiri serta terus dilihat. pasangan yang lengket terus telah cukup sebagai jaminan bahwa mereka jantan serta betina. calon induk jantan mesti berusia 15 bln., namun induk betina berusia 12 bln. hingga layak untuk dipijahkan.

Area pemijahan
Pemijahan discus telah bukan hanya problem lagi untuk peternak ataupun hobiis. tetapi, dikarenakan harga nya mahal serta banyak penggemarnya maka pemijahannya baiknya dikerjakan dengan seksama. umumnya discus dipelihara didalam akuarium, demikian juga didalam sistem pemijahannya. wadah yang di pakai untuk memijahkan ikan discus berbentuk akuarium dengan ukuran 60 kali 50 kali 50 cm untuk satu pasang induk. air untuk pemeliharaan serta pemijahan mesti jernih dengan suhu berkisar pada 28-300c dengan ph 5-6.

Tak hanya factor air, kandungan oksigen juga mesti di perhatikan, kandungan oksigen yang berlimpah amat diperlukan. untuk memperolehnya dipakai aerator yang bertugas mensuplai oksigen kedalam air pemeliharaan. dikarenakan karakter telur discus melekat, maka area telur yang harus disediakan yaitu pecahan genteng, pot serta pralon diameter 4 inci yang dipasang tegak di dalam akuarium setinggi air didalam akuarium. untuk area telur ini mesti di permukaan benda yang licin, yang dibersihkan terutama dulu.

Pemijahan ikan discus
Sistem pemijahan ikan discus diawali dari penentuan bibit indukan yang baik dengan kriteria ; tidak cacat, aktif, sehat, berusia kian lebih 1 th. serta ukuran badannya seimbang. umumnya ikan discus dapat menentukan sendiri pasangannya, serta sesudah mendapatkan pasangannya baru pasangan ikan discus jantan serta betina itu dipisahkan dari grup dengan diletakkan di aquarium pemijahan. sistem pemijahan umumnya berlangsung sepanjang 2 minggu serta didalam 1bulan ikan discus betina mulai bertelur.

Penetasan telur
Sarang telur umumnya dibikin dari potongan paralon yang ditempatkan di sudut atau sedang akuarium pada posisi berdiri. layaknya halnya ikan lain, induk discus lalu dapat bersihkan sarangnya sebelum saat letakkan telur-telurnya.

Karakter ikan ini amat unik, yakni telur serta larvanya tidak bisa dipisahkan dari induknya. oleh dikarenakan itu, telurnya tidak dipisahkan dari induknya serta dilewatkan menetas didalam wadah pemijahan. telur-telur tersebut dapat menetas kurun waktu 2-3 hari. larva ini selalu melekat pada induknya sampai berusia 1 minggu.

Umumnya larva dapat mulai berenang sesudah berusia 1 minggu. meskipun telah dapat berenang, tetapi larva tersebut dapat kerap melekat pada induknya sampai berusia 21 hari. sebagian ahli mengatakan bahwa larva discus tersebut mengonsumsi lendir yang keluar dari tubuh induknya atau kerap dimaksud menyusu pada induk. ada juga ahli yang yakin bahwa larva ini diberi pakan melewati mulut induknya.

Meskipun ikan ini populer dengan karakternya menjaga telur serta anaknya, tetapi ada juga induk yang mengonsumsi telurnya sendiri. sesaat larva yang telah dapat berenang tak lagi dimakan induknya. oleh dikarenakan itu, umumnya peternak berikan sekat untuk membatasi induk dengan telurnya. sekat tersebut terbuat dari kawat halus yang dilingkarkan ke sarang. ada sekat ini mengakibatkan induk tidak bisa meraih telurnya.

Pemeliharaan larva serta anakan ikan discus
Ada perihal yang unik dari ikan discus, telur-telur yang dihasilkan sesudah menetas jadi larva dapat melekat pada tubuh induknya untuk mengonsumsi lendir dari tubuh induknya. telur-telur ikan discus biasanya menetas sesudah berusia 2 – 3 hari. anakan ikan discus dilewatkan melekat pada tubuh induknya hingga berusia +- 1 bln.. sesudah umur 1bulan anakan ikan discus dipisahkan untuk diletakkan didalam aquarium pembesaran. satu indukan ikan discus umumnya dapat membuahkan telur lebih kurang 100 buah didalam sekali sistem pemijahan.

Pakan ikan discus
Di alam liar, ikan discus adalah omnivora oportunistik yang mengonsumsi inverterbtara dan tumbuhan. waktu mereka makan, mereka dapat mengulum makanan mereka, meludahkannya, lantas menangkapnya kembali lalu menelannya. dengan umum discus tidak punya kriteria makan spesial. mereka dapat tumbuh cuma dengan makanan ikan biasa yang kaya protein. walau demikianlah, discus terkadang berlaku hati-hati pada makanan baru, mereka telah biasa menentukan untuk tidak makan berhari-hari dari pada mengkonsumsi makanan baru. sesudah berpuasa lebih kurang sebulan, biasanya discus dapat terima makanan baru demikian saja, tetapi periode waktu tersebut pasti dapat menghalangi pertumbuhannya.

Metode “membuat kelaparan” ini tidak dianjurkan untuk memaksa discus makan suatu hal. baiknya, campur makan baru tersebut dengan makanan yang pada mulanya sudah disukai discus. bersamaan dengan waktu, discus dapat mulai terima makanan baru tersebut serta makanan lamanya dapat dihilangkan.

Hati sapi atau babi kerapkali diberikan pada discus manfaat memperindah warna tubuhnya dan mempercepat pertumbuhannya. walau demikianlah, sebagian orang yang memikirkan dampak periode panjang dari pemberian protein mamalia pada ikan mulai menggeser rutinitas itu. mereka ganti hati sapi atau babi itu dengan diet berbentuk krill, yaitu satu krustasea mirip-udang. sesungguhnya discus suka mangsa yang hidup serta berukuran kecil, lantas makanan tersebut pas bila diberikan didalam periode panjang. tak hanya krill, makanan lain yang disukai discus yaitu cacing hitam, cacing darah, udang air asin, serta larva nyamuk. perihal yang butuh di perhatikan waktu berikan mangsa hidup yaitu kemungkinan ada parasit dan bakteri pada mangsa tersebut. untuk alasan ini amat dianjurkan untuk tidak berikan cacing tubifex hidup sekalipun, dikarenakan praktis menyingkirkan seluruh bakteri dari tubuh mereka adahal perihal yang tidak barangkali. dianjurkan untuk beli makanan hidup di pengecer akuarium, serta bila akan berikan tubifex lalu, pastikan balok-balok tubifex freeze dried dikarenakan seluruh parasit serta bakteri sudah mati didalam sistem ini.

Bila makanan hidup tidak ada, makanan buatan juga bisa. baiknya tentukan makanan berupa granula berkwalitas tinggi. makanan berupa serpihan ( flakes ) juga bagus tetapi yang berupa granula dapat menahan vit., mineral, serta beragam unsur kelumit yang lain dengan tambah baik daripada serpihan. telur ikan discus mesti diberi makan cacing darah beku, hati sapi, tetra color bits, udang air asin ( hidup/beku ), atau cacing putih hidup. bila berikan makan hati sapi, cermati supaya tidak ada sedikitpun yang tersisa dikarenakan itu dapat mengotorkan air dengan segera. tubifex atau cacing hitam hidup tidak bisa diberikan pada discus kapanpun, dikarenakan mereka dapat menghadirkan parasit ke didalam tengki.

Meskipun pakan dari larva datang dari induknya, tetapi dapat tambah baik lagi dapat tambah baik lagi ditambahkan nauplius artemia atau kutu air saring. apabila larva telah pisah dari induknya, pakannya bisa diganti dengan kutu air besar. tetapi, mutu pakan tersebut mesti diperhatikan, terlebih pakan dari alam supaya ikan terhindar dari penyakit. discus berusia sebulan atau lebih telah dapat di beri pakan cacing sutera, cacing darah, atau jentik nyamuk. apalagi peletpun bisa di berikanlah pada umur dewasa.

Langkah pembesaran :
  1. Pindahkan anakan discus berumur 1bulan dari induknya ke akuarium berukuran 120 kali 50 kali 50 cm. sesudah besar pindahkan discus ke akuarium yang lebih luas lagi.
  2. Supaya tampak bagus, discus baiknya diletakkan di akuarium standar ( induk 50 kali 50 kali 40 cm serta anakan discus 50 x100 kali 35 cm )
  3. Supaya ikan discus terus hidup dengan baik, siapkan pakan alami layaknya dapmia, cacing sutera, cacing super, jentik nyamuk, udang, serta sejenisnya. discus juga senang mengkonsumsi pakan buatan campuran dari jantung, hati, daging, udang, ikan, serta sayuran.


-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar